Semarang – Fakultas Psikologi USM menggelar Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira), baru-baru ini.
Pemira ini bertujuan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta Ketua Umum Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Psikologi Universitas Semarang periode 2025.
“Ada beberapa tahapan pemira, tahapan pertama pemira dimulai dengan proses pendaftaran calon yang dibuka pada tanggal 9 – 20 September 2024. Mahasiswa yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pemilihan ini diharuskan mendaftarkan diri serta memenuhi persyaratan administrasi dan dukungan minimal dari mahasiswa fakultas.
Tahapan kedua adalah Fit And Propertest . Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetes kesiapan para kandidat dalam mengemban tugas pada periode berikutnya.
Setelah fit and proper test pasangan calon mulai melakukan tahapan kampanye. Kampanye ini dilakukan baik secara online melalui media sosial maupun langsung di lingkungan kampus, dengan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan panitia. Dalam kampanye ini, para calon berkesempatan untuk memaparkan visi, misi, serta program kerja yang mereka tawarkan untuk membawa perubahan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi.
Tahapan terakhir adalah debat kandidat. Acara ini diadakan di balkon Gedung T Fakultas Psikologi. Dalam perdebatan, para pasangan calon menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh panelis dan audiens seputar isu-isu penting yang dihadapi mahasiswa serta rencana kebijakan yang akan mereka jalankan jika terpilih.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pemungutan suara pada tahun ini dilakukan secara offline mulai pukul 09.00 – 19.30 WIB. Proses penghitungan suara diselenggarakan berlangsung setelah pemungutan suara selesai, dan hasil resmi PEMIRA akan diumumkan setelah berita acara keluar. Fakultas Psikologi berharap bahwa siapa pun yang terpilih dapat membawa semangat baru dan perubahan positif bagi seluruh mahasiswa Psikologi.
“Dengan dilaksanakannya PEMIRA secara offline , diharapkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan demokrasi kampus dapat terus meningkat, serta dapat menjadi ajang pembelajaran penting dalam memahami proses demokrasi yang sesungguhnya,”ungkap ketua pelaksana PEMIRA.