Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Semarang Sosialisasikan “5 Cara Cegah Hoax”

Semarang-Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Semarang sosialisasikan “5 cara cegah hoax”, baru-baru ini.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan terhadap penyebaran informasi palsu, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Semarang (USM) menggelar sosialisasi dengan tema “5 Cara Cegah Hoax” di Organisasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Teknologi dan Komunikasi (FITK). Kegiatan ini diikuti oleh anggota organisasi mahasiswa di lingkungan fakultas tersebut, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya memeriksa keakuratan informasi yang beredar di dunia maya.

Sosialisasi ini dipandu oleh empat mahasiswa, yakni Farkhan Adi Naufal Hafidh, Muhammad Safuwan, Mifta Alamsyah, dan Nurul Siti Mukaromah, yang dibimbing oleh dosen Pembimbing Susanto, S.Kom, M.Kom. Dalam sesi tersebut, mereka membahas lima langkah utama yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran hoax atau berita palsu. Langkah pertama adalah memastikan sumber informasi yang diterima berasal dari media atau situs yang terpercaya. Kedua, mereka mengajak peserta untuk selalu membandingkan berita dengan di situs lain guna menghindari berita lama yang disebarkan kembali tanpa konteks yang jelas.

Langkah ketiga yang disosialisasikan adalah membaca isi berita. Keempat, mahasiswa ini juga menekankan pentingnya untuk pengecekan fakta menggunakan situs seperti TurnBackHoax.id. Mereka menjelaskan bahwa hoax seringkali memanfaatkan emosi untuk menarik perhatian dan mendorong penyebaran lebih luas. Langkah terakhir adalah mengajak setiap individu untuk tidak ikut serta dalam menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya, dan selalu bertanggung jawab atas informasi yang dibagikan.

Menurut Farkhan Adi Naufal Hafidh, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, “Kami ingin meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa, khususnya di Fakultas Ilmu Teknologi dan Komunikasi, mengenai dampak serius yang ditimbulkan oleh hoax. Dengan kemampuan untuk mengenali dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat dan lebih cerdas dalam bermedia sosial.”

Sosialisasi ini juga disambut baik oleh Susanto, S.Kom, M.Kom, dosen pembimbing yang mengatakan bahwa pendidikan tentang literasi digital sangat penting di era informasi seperti sekarang. “Sebagai mahasiswa yang terlibat langsung dengan teknologi, mereka harus memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat. Sosialisasi seperti ini merupakan langkah awal yang baik untuk membangun budaya kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi,” ujar Susanto.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih sadar akan pentingnya melawan hoax dan menyebarkan informasi yang positif di lingkungan kampus dan masyarakat luas.