BEM FTP USM Gelar LKMM-TD 2024

Semarang-Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (BEM FTP) Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen MahasiswaTingkat Dasar (LKMM-TD), baru-baru ini. Kegiatan yang  bertema Mengembangkan Potensi Mahasiswa guna menciptakan generasi muda yang berjiwa Aktif, Solutif dan Inovatif, diadakan di Aula Lantai 6 Gedung V Prof Joetata Hadihardjaja.

Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa FTP, tentang cara mengembangkan jati diri, mengambil keputuisan yang baik, membentuk pola pikir yang kritis, serta mengendalikan emosi pada diri.

Jumlah peserta yang mengikuti LKMM-TD ini sebanyak 61 peserta dari Fakultas Teknologi Pertanian angkatan 2020, 2021, 2022, dan 2024.

Kegiatan ini disambut oleh Wakil Dekan FTP USM, Ir Dewi Larasati MSi.

“LKMM-TD merupakan komitmen advertisement untuk mengasah kemampuan dalam pengembangan manajemen, kerja sama tim, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Melalui kegiatan ini, peserta akan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan untuk menjadi pemimpin tangguh dan inovatif di masa depan,”ungkapnya.

Pembicara dalam acara ini ada 4, yaitu Sri Widyawati SPsi MSi, Dr Sukimin SH MH,  Helen Intania SH MH, Purwaningtyastuti SPsi MPsi Psikolog.

Sri Widyawati SPsi MSi mengatakan jati diri berasal dari etimologi, inti eksistensi.

“Jati diri melibatkan ciri, rasa, pemahaman, dan penghayatan tentang diri,”ucapnya.

“Pengambilan Proses pengambilan keputusan terdiri dari penemuan, pemecahan masalah, dan akhirnya pengambilan keputusan. Dasar pengambilan keputusan meliputi intuisi, pengalaman, fakta, rasional, dan kewenangan,”Kata Sukimin.

Dia menambahkan proses ini mencakup identifikasi masalah, pengumpulan informasi, evaluasi, pilihan, implementasi, dan evaluasi.

Helen mengatakan berpikir kritis melibatkan pemikiran logis dan analisis, serta membuat keputusan.

“Berpikir tidak sama dengan pikiran, melibatkan aktivitas mental untuk menilai kebenaran pernyataan. Langkah-langkahnya termasuk memahami pernyataan, mengecek penafsiran dan dukungan, serta memeriksa kebenaran dan relevansi alasan,”tambah Helen.

Pada kegiatan ini Pungki mengatakan emosi ialah keadaan mental dan fisiologis yang terkait dengan berbagai perasaan, pikiran, dan perilaku.

“Emosi bersifat subjektif dan terkait dengan konsep psikologis lainnya seperti suasana hati, temperamen, dan kepribadian. Cara mengendalikan emosi meliputi mengenali emosi, mengambil napas dalam-dalam, mengalihkan perhatian, berbicara dengan orang lain, meditasi mindfulness, berolahraga, menerapkan self-talk positif, mengatur ekspektasi, dan menerima perasaan,”katanya.