Semarang – Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Semarang (USM) mengadakan Pelatihan Legislative dengan tema “Menjadi Generasi yang Paham Legislatif” di Villa Karang Kedempel Bandungan pada 26 – 27 Mei 2023.
Kegiatan yang diikuti 25 mahasiswa ini menghadirkan pemateri Ketua Dema USM Ricco Sukma Anggara, Staff Laboran Psikodiagnostik Konseling USM Irwan Desyantoro SPsi MPsi dan Alumni Pengurus Organisasi Mahasiswa (Orma) Fakultas Psikologi USM Reza Maulana.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Psikologi USM Dr Erwin Erlangga SPd MPd mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat berdemokrasi dengan baik.
”Kegiatan ini juga menambah pengetahuan dan memahami bagaimana cara berlegislasi dengan baik dalam dewan perwakilan dan organisasi mahasiswa. Diharapkan para mahasiswa dapat membawa organisasi yang ada di USM lebih maju ,” ucapnya.
Salah satu narasumber kegiatan ini adalah Ketua DEMA USM, Ricco Sukma Anggara.
Dia mengatakan, legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam membuat undang-undang, lembaga negara Indonesia dibagi tiga yaitu eksekutif, legislatif ,dan yudikatif.
“Fungsi utama lembaga legislatif adalah mewakili kepentingan rakyat, membahas dan mengesahkan undang-undang, serta melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Seperti lembaga legislatif, Dema juga mengemban tugas seperti itu, menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengutarakan pendapat serta mengawasi kebijakan atau pergerakan organisasi mahasiswa yang ada,” tuturnya.
Dalam kesempatannya, Staff Laboran Psikodiagnostik Konseling USM Irwan Desyantoro SPsi MPsi mengatakan, kegiatan ini berfokus pada Focus Group Discussion (diskusi kelompok) untuk menyelesaikan suatu masalah agar mahasiswa saling membagikan pemikirannya. Dari hal itu juga mahasiswa dapat terlatih untuk berdemokrasi dengan baik.
“FGD merupakan sebuah upaya yang sistematis dalam upaya pengumpulan data dan informasi yang dimiliki masing-masing peserta. Diskusi kelompok memiliki makna yaitu diskusi bukan individual.” Katanya.
“Diskusi berlangsung dalam suasana terbuka dan informal, yang memungkinkan interaksi antara peserta untuk mempengaruhi satu sama lain dan mengembangkan gagasan baru,” pungkasnya.