SEMARANG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Semarang (USM) baru-baru ini menggelar kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk meningkatkan keterampilan make up di Aula Gedung V Lantai 6, USM. Kegiatan yang bertema “Enchanting Dance MakeUp Mastery” ini dihadiri oleh 33 peserta yang merupakan anggota aktif UKM Seni Tari.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam dunia seni tari, khususnya dalam penggunaan make up yang tepat untuk memperkuat karakter dan penampilan penari.
Ketua Pelaksana acara, Elysa Fitri, menjelaskan bahwa make up memiliki peran yang sangat penting dalam dunia seni tari. Tidak hanya sebagai pelengkap, namun juga sebagai salah satu elemen yang dapat meningkatkan daya tarik visual penari selama pertunjukan. “Make up adalah komponen yang tak terpisahkan dalam seni tari, baik tari modern maupun tradisional. Dengan make up yang tepat, karakter penari dapat lebih kuat dan penampilan semakin memukau penonton,” ungkap Elysa.
Elysa berharap, melalui pelatihan ini, para peserta dapat meningkatkan kemampuan make up mereka secara mandiri, sehingga saat akan melaksanakan pertunjukan mereka tidak hanya siap secara koreografi tetapi juga tampil maksimal dari segi penampilan. Selain itu, Elysa juga berharap agar para peserta dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk membuka peluang usaha, seperti membuka jasa make up untuk acara-acara seni atau pertunjukan lainnya.
Sebagai narasumber dalam pelatihan ini, Karina Dyah Kinanti, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya keterampilan make up dalam dunia seni tari.
“Make up bukan hanya soal penampilan luar, tetapi juga tentang bagaimana penari dapat mengungkapkan emosi dan karakter melalui riasan wajah mereka. Dalam seni tari, make up menjadi salah satu medium yang sangat mendukung penyampaian cerita atau tema yang diusung dalam pertunjukan,” ungkap Karina.
Karina menambahkan, kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan karier penari, karena dengan keterampilan make up yang baik, penari bisa lebih siap dan percaya diri saat tampil.
“Saya berharap melalui pelatihan ini, setiap peserta tidak hanya belajar cara mengaplikasikan make up, tetapi juga memahami filosofi di balik setiap detail yang diterapkan pada wajah mereka. Make up dalam seni tari lebih dari sekadar alat kecantikan, tetapi juga alat untuk mendalami karakter dan meningkatkan kualitas pertunjukan,” tuturnya.
Karina berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi para peserta untuk lebih mengembangkan keterampilan make up mereka, tidak hanya dalam konteks seni tari, tetapi juga sebagai keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang.
“Saya berharap para peserta bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di pelatihan ini untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka dalam seni tari. Ke depannya, mereka bisa menjadi lebih kreatif dalam berkarya, serta mampu membuka peluang baru seperti jasa make up profesional,” ujar Karina.
Dengan berakhirnya kegiatan Diklat Unit Kegiatan Seni Tari ini, diharapkan para peserta dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk lebih memajukan seni tari, baik di tingkat kampus maupun di luar kampus. Pengembangan seni tari di wilayah Kota Semarang pun dapat menjadi lebih maju dan berkualitas, berkat kontribusi para penari yang memiliki keterampilan lengkap dalam berkarya.