Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HMJ TS) Universitas Semarang (USM) melakukan pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan USM Engineering Charity 2022, baru-baru ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Dukuh Muntuk, RT 01/RW 04, Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Acara ini diikuti 36 mahasiswa aktif Universitas Semarang. Tema dari kegiatan ini adalah “Implementasi Ilmu Ketekniksipilan”.
“Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam hal pemberdayaan masyarakat ini” Kata Ketua Panitia, Mualim Rowi.
Menurutnya, Kegiatan ini dilakukan untuk mengamalkan serta membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu, juga Memberikan solusi dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, bahan pengembangan ilmu dan teknologi.
“Ada rangkaian kegiatan dalam USM Engineering Charity 2022, antara lain pengecatan mushola, pembuatan embung, dan pembuatan lapangan voli, kegiatan ini hanya terlaksana selama satu hari karenanya semua anggota dibagi menjadi tiga tim agar lebih efisien” ujarnya.
Mushola di dukuh Muntuk telah lama berdiri namun belum selesai sepenuhnya, termasuk proses pengecatan mushola belum dilakukan. Pengecatan mushola dilakukan agar mushola terlihat lebih indah sehingga jamaah musholapun berbondong – bondong untuk melaksanakan ibadah di mushola.
Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat setempat, yang di wujudkan dengan tingginya antusias masyarakat untuk ikut bergabung dalam pembersihan dan pengecatan Mushola Al – Istiqomah, karena mushola tersebut merupakan salah satu tempat ibadah masyarakat dukuh Muntuk yang mayoritas beragama muslim.
“Pembersihan dan pengecatan masjid ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian mahasiswa terhadap tempat ibadah, sebagai sarana meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan YME. Jika tempat ibadah ini menjadi bersih dan asri, tentunya masyarakat akan lebih nyaman dan khusyu’ lagi dalam beribadah,” terang, Mualim.
Pada kegiatan di embung mahasiswa membantu pekerjaan embung yang di koordinasi oleh Ketua Panitia Pembangunan Bapak Giono. Embung sendiri merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian (small farmreservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau atau disaat curah hujan makin jarang.
“Dalam pembuatan embung ini diharapkan dapat berfungsi untuk wisata lokal sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan petani,” Ungkap Giono.
Pada kegiatan pembuatan lapangan voli mahasiswa dibantu oleh dkarang taruna di desa Krengseng.
“Kami mengikuti arahan dari Kepala Desa yang disampaikan oleh karang taruna untuk bersama – sama membersihkan lapangan dan membuat garis lapangan. Pembangunan lapangan voli yang fungsinya dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga. Lapangan ini dapat dimanfaatkan warga untuk olahraga dan berlatih voli, serta sebagai sarana untuk menjaga kerukunan antar masyarakat,” Ketua Karang Taruna, Lukman.